Jakarta (ANTARA News) - Nilai rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore, relatif stabil karena pelaku pasar memfokuskan perhatian terhadap pasar global, meski dolar melemah terhadap euro dan yen.

Nilai tukar rupiah bertahan pada 9.007/9.017 per dolar AS.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, rupiah seharusnya bisa bergerak naik kalau melihat sentimen positif dari melemahnya dolar di pasar regional.

Dolar AS di pasar regional terhadap euro turun menjadi 1.3382 dari 1.3226, dan terhadap yen menjadi 83,56 dari 83,94.

Namun melemahnya saham-saham di Wall Street menahan sentimen positif dari eksternal terhadap pasar uang khususnya rupiah, katanya.

Kostaman Thayib mengatakan, pelaku pasar sedang memfokuskan perhatiannya terhadap negara Tirai Bambu yang melakukan pengetatan pertumbuhan ekonominya, meski laju inflasinya naik tajam.

Kebijakan China menahan kenaikan tingkat suku bunganya dikhawatirkan akan memicu arus modal asing masuk makin kencang, ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, posisi rupiah yang makin mendekati level Rp9.000 per dolar memberikan keyakinan bahwa mata uang itu akan dapat berada dibawah level 9.000 per dolar.

"Kami optimis apabila bursa Wall Street membaik dan diikuti bursa regional akan berimbas pada Bursa Efek Indonesia. Kondisi itu akan membuat rupiah kembali bergerak naik," ucapnya.

Menurut dia, apabila tekanan positif itu makin menguat, maka Bank Indonesia (BI) akan membiarkan pergerakan rupiah untuk sementara berada dibawah level 9.000 per dolar.

Namun BI kemungkinan akan berusaha mempertahankan posisi rupiah tetap di atas level 9.000 per dolar, katanya.

(H-CS/A027/S026)